KONGSBERG telah menandatangani kontrak senilai 77 juta dollar Amerika Serikat dengan Kementerian Pertahanan Indonesia untuk memasok sistem pertahanan udara NASAMS.
Kontrak tersebut terdiri dari pengiriman sistem NASAMS lengkap dengan pos komando, radar, peluncur, radio dan integrasi, serta dukungan pelatihan dan logistik. Rudal AMRAAM akan diberikan dalam kesepakatan government-to-government secara terpisah antara Indonesia dan Amerika Serikat.
NASAMS melindungi aset sipil dan militer bernilai tinggi di darat melawan ancaman udara. Fleksibilitas inheren dan modularitas NASAMS menjadikannya solusi terdepan di dunia dengan kemampuan unik untuk memerangi ancaman udara modern, serta memiliki kemampuan untuk terintegrasi dengan berbagai sensor dan senjata yang berbeda.
Beberapa negara telah memilih NASAMS, termasuk Norwegia, Finlandia, Belanda, Amerika Serikat, Spanyol, Oman dan sekarang Indonesia.
“Kami sangat senang, Indonesia merupakan negara pertama di wilayahnya yang memilih NASAMS untuk pertahanan tanah airnya. Evolusi teknis dan penambahan pengguna yang terus berlanjut menegaskan bahwa NASAMS adalah sistem pertahanan udara paling modern dan canggih di dunia, “kata Eirik Lie, Presiden Kongsberg Defense & Aerospace, sebagaimana dilansir dari laman KONGSBERG (31/ 10).
Photo : NASAMS (Istimewa)
Editor : (D.E.S)
77 juta us dollar utk nasams, kalau beli 1 paket S400 berapaan?
LikeLike
First
siapakah yg akan operasionalkan, di bawah TNI AU atau TNI AD???
Two
sistem NASAMS lengkap dengan pos komando, radar, peluncur, radio dan integrasi. Berapa jumlah peluncur yg di beli?? satu pos komando dapat mengontrol berapa peluncur??
Telu
berapa jumlah rudal yg di beli 😀
mohon di beri pencerahan, saya agak lupa info detailnya
LikeLike
operasional TNI AU dibawah KOHANUDNAS
LikeLike
– Apa sesuai dgn keinginan rakyat? Ingat,itu duit Rakyat,bkn Tni/Kemhan.
– Apa spek-nya lbh baik drpd Vityaz? Apa bisa mendeteksi Stealth? Apa bisa menjangkau Bomber yg biasa di ketinggian 30 km keatas?
– Apakah AS menjamin takkan ada Embargo?
LikeLike
tergantung missilenya
LikeLike
– ngga ada jaminan lah sesuai atau tidk dengan keinginan rakyat Indonesia yg 250 juta jiwa
– sepertinya lebih komplit Vityaz, tetapi kan belum operasional, jangan berharap bisa mendeteksi Stealth, karena stealth belajar menghilang dari sistem radar barat, sepertinya ngga… karena amraam type c kemungkinan jangkauanya hanya 20km
– siapa yang bisa menjamin mood USA???
LikeLike
Cuma beli Launcger Dan Beberapa Kendaraan Pendukung
LikeLike
Ralat Launcher
LikeLike
Kalau melihat hal ini, tebakan sy bahwa litbang TNI, PT Lapan, PT Pindad, PT Len, PT bahari sdh masuk fase bikin rudal jelajah bukan hanya roket aja.
Gimana kabarnya RX 420 kita?
LikeLike